Sudah terlalu penuh, sudah terlalu banyak yang ingin ditumpahkan, ingin dituliskan. Batapa penuhnya isi kepala ini dengan ide-ide tulisan yang ingin dibangun, tapi apa ? semua hanya teronggok diam di sudut kepala, ide-ide berseliweran ingin keluar menjadi sebuah karya. semua diam membisu, karena tangan dan tubuh ini terlalu dipenuhi rasa malas untuk memainkan jemari sembari menggenggam pena, atau mengetik dengan keyboard.

Sederhana saja, jika dapat ide, tulis, tulis, tulis, sebanyak-banyaknya, tidak usah dipikirkan bagus atau jelek, tulis saja. Otak berbicara sendiri dengan dirinya , tapi raga tertawa-tawa melihat otak yang penuh dan akan diisi lagi esok hari dengan ide-ide baru yang kemudian menumpuk dan melupakan kecemerlangan yang pernah terlintas kemarin.

Sebagai, pengingat untuk diri sendiri, dan sebagai bank ide yang karyanya mungkin nanti saat akan ada (mungkin).

Yang penuh, yang ingin keluar, yang selalu beralasan, “aku belum punya waktu menjabarkanmu” :

“Kebahagiaan baruku, menulis”

“Dia telah pergi selamanya, terimakasih pernah tiba dan mengajarkan”

“Ramadan, gemerlap bintang tinggal dipetik”

“Sosok itu, luar biasa, aku tak percaya dia bisa”

“Dia rindu, tapi dia bertahan demi….”

“Siapa saja, apa saja adalah pelajaran”

“Meme kurikulum 2013, mungkin dia tidak mengerti maknanya, aku akan jabarkan”

“Ini terakhir, aku ingin maksimal”

“Dia telah berkorban waktu, berterimaksihlah”

“Perkenalkan, ini dosen-dosenku”

“Malas, virus mematikan”

“Masih ada yang mengganjal, Mengapa kita pernah saling membenci”

“Tugas akhir dan Tugas akhir-at”

itu saja yang diingat. Masih ada, masih ada dikepalaku, tapi sudah terlalu menumpuk. Sebentar aku rapikan.Ya Itu dulu, sesingkat itu dulu, suatu saat akan aku lebarkan tulisannya, tunggu waktuku ada.Ahhh.. sudahlah.

Tinggalkan komentar